Breaking News

Polemik Lapangan Sepakbola Dusun Pandala Berpindah Tangan,  Siapa Pemilik Aslinya?

1
×

Polemik Lapangan Sepakbola Dusun Pandala Berpindah Tangan,  Siapa Pemilik Aslinya?

Share this article

Polemik Lapangan Sepakbola Dusun Pandala Berpindah Tangan,  Siapa Pemilik Aslinya?

Takalar, Pantau24jam.com – Dusun Pandala, Desa Laikang kecamatan Laikang kabupaten Takalar, kini menjadi pusat perhatian publik setelah kabar mengejutkan terkait kepemilikan lapangan sepakbola yang menjadi kebanggaan warga diduga sudah terjual/Berpindah tangan.

Lapangan yang selama ini digunakan untuk berbagai kegiatan sosial dan olahraga disebut-sebut telah berpindah tangan ke PT Tiran dan sudah di bajak.Namun,muncul pertanyaan besar: siapa sebenarnya pemilik lahan ini,dan bagaimana proses perpindahan hak tersebut terjadi?

LAYANAN POSBAKUM PRANAJA
banner 325x300

Sebagian warga percaya bahwa lapangan ini adalah aset desa yang seharusnya tidak bisa diperjualbelikan.Namun,muncul dugaan bahwa lahan tersebut telah dialihkan kepada pihak swasta tanpa sepengetahuan masyarakat.

“Kami ingin tahu, apakah ini benar milik desa atau ada pihak lain yang mengklaim?Jika memang sudah dijual, siapa yang melakukannya dan dengan dasar apa?”ujar salah satu warga yang merasa kehilangan ruang publik penting tersebut.

Keheningan pemerintah desa terkait persoalan ini semakin memicu spekulasi di kalangan masyarakat. Warga mendesak agar pihak pemerintah memberikan klarifikasi resmi mengenai status lahan dan proses yang melibatkan PT Tiran.

Ketiadaan transparansi dalam masalah ini menimbulkan keresahan, mengingat lapangan tersebut telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Dusun Pandala.

Sementara itu, pihak PT Tiran belum memberikan tanggapan terkait proses akuisisi lahan ini. Publik pun mempertanyakan legalitas transaksi tersebut dan berharap adanya langkah tegas dari pihak berwenang untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Apakah proses ini dilakukan sesuai prosedur, ataukah ada pelanggaran yang merugikan masyarakat?

Polemik ini bukan sekadar soal kepemilikan, tetapi juga simbol bagaimana ruang publik harus dikelola dan dijaga.Warga Dusun Pandala berharap persoalan ini segera menemui titik terang agar keadilan dan hak masyarakat tetap terjaga.

Apakah lapangan ini akan tetap menjadi milik publik, atau telah resmi beralih menjadi aset privat? Jawabannya kini menjadi tanda tanya besar.

(Dirga Dg Naba)