TAKALAR, Pantau24jam.com – Penjabat (Pj) Bupati Takalar, Dr. Muhammad Hasbi, S.STP, M.AP, M.IKom, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Takalar. Acara ini dirangkaikan dengan Tabligh Akbar dalam rangka Hari Jadi ke-65 Kabupaten Takalar.
Kegiatan yang berlangsung di Masjid Agung Takalar ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Takalar, Wakil Bupati Terpilih, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pj. Ketua Tim Penggerak PKK, imam desa dan kelurahan se-Kabupaten Takalar, serta para Majelis Taklim.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Takalar menekankan pentingnya tabligh sebagai salah satu sifat Rasulullah, yakni menyampaikan kebenaran yang dapat menjernihkan pikiran dan hati. Ia juga mengingatkan bahwa zikir berfungsi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, menurutnya, perpaduan antara tabligh dan zikir dapat mengaktifkan baik akal maupun hati dalam kehidupan sehari-hari.
“Zakat juga memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Selain sebagai sarana membersihkan harta dari hal-hal yang tidak halal, zakat memastikan bahwa harta yang kita miliki berasal dari sumber yang benar. Zakat juga berkontribusi pada pertumbuhan dan keberkahan rezeki bagi para muzakki,” ujar Pj. Bupati.
Ia menambahkan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan untuk saling mengingatkan akan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan. Dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-65 Kabupaten Takalar, ia berharap daerah ini dapat semakin maju, dirahmati, dan diberkahi. Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya menjalankan pemerintahan berdasarkan syariat Islam tanpa melanggar regulasi hukum yang berlaku di tingkat nasional.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Takalar, H. Djamaluddin Tompo, S.Ag, menjelaskan bahwa zakat merupakan salah satu dari lima pilar Islam yang wajib ditunaikan oleh umat Muslim yang mampu. Zakat, menurutnya, bukan sekadar kewajiban keuangan, tetapi juga memiliki dimensi sosial, ekonomi, dan spiritual.
“Zakat membersihkan harta dari sifat-sifat negatif seperti kekikiran, keserakahan, dan egoisme. Ibadah ini juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memperoleh pahala dan keberkahan dari-Nya. Secara etimologi, kata ‘zakat’ bermakna suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Dengan menunaikan zakat, kita berharap memperoleh keberkahan dalam kehidupan,” tutupnya.
(Al)