Kampret ikut komunitas binatang buas ketika binatang buas menang melawan burung. Aku sama dengan kalian, lihat moncong dan kuku-kuku ku. Ketika terjadi pertarungan ulang yang dimenangkan burung, kampret pun ikut burung. Aku punya sayap dan kaki ku dua, sama dengan kalian, katanya. Ketika burung dan binatang buas damai, kampret tidak punya komunitas. Ditolak sana sini.
Dasar kampret !
Prabowo-Gibran menang kontroversial melawan Anies Muhaimin dan Ganjar Mahfud. Sinyalemen curang sangat kuat. Lucunya pendukung Anies dan pendukung Ganjar pasca kemenangan ini banyak yang berpaling dan ikut bersama Prabowo padahal sebelumnya mungkin ia atau mereka yang paling keras berteriak “Prabowo curang”.
Dasar kampret !
Sikap istiqomah itu memang berat apalagi dalam politik yang lentur atau goyangannya keras. Dengan mudah mereka menyatakan “ini politik” atau “taktik dan strategi” atau “tidak boleh kaku” atau alasan lain yang sesungguhnya terfokus pada orientasi pragmatis bahkan mumpungisme. Sepanjang idealisme dibuang maka benih kemunafikan telah ditanam atau ditaburkan.
Pasca Pilpres dan saat menghadapi Pilkada goyangan itu semakin terasa. Medan ma.comik kekuasaan begitu menarik. Ikatan rakyat semakin diabaikan. Partai menjadi “inner circle” yang menentukan. Ma.com dan inner circle dari kemunafikan.
Lalu berbondong-bondong kader dan pendukung bergerak dalam arus inkonsistensi.
Fenomenanya adalah berbondong-bondong jadi munafik.
Dasar kampret !
*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 18 September 2024
Post Views: 21