Feliz Navidad, Natal Penuh Kasih di Tengah Pandemi

 

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Steven Setiabudi Musa.

Bacaan Lainnya

BANDUNG, Pantau24jam.com, –  Untuk kedua kalinya umat kristiani di seluruh dunia merayakan Natal di tengah pandemi Covid-19. Serupa dengan umat muslim saat bersukacita di Hari Raya Idul Fitri. Untuk kedua kalinya secara berturut-turut kita menyanyikan dan menikmati “We Wish You a Merry Christmas” dalam kerinduan akan suasana dan atmosfir kehidupan yang lebih baik. 

Perayaan Natal 2020 dan 2021 ini jelas terasa berbeda dari perayaan-perayaan pada tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana tahun lampau, beberapa daerah dan lebih spesifik lagi–pihak gereja, telah memberikan imbauan supaya perayaan Natal tetap dilakukan secara sederhana dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. 

Pelaksanaan ibadah di gereja dilakukan dengan kehadiran umat secara terbatas, dan bahkan di beberapa tempat masih ada kebijakan agar umat diharapkan mengikuti ibadah secara daring. 

Feliz Navidad

Feliz Navidad

Selamat Natal

Selamat Natal 

Kita bersyukur bahwa Pandemi Covid-19 secara umum telah landai sehingga memengaruhi kebijakan pemerintah daerah maupun pihak gereja dalam menetapkan perayaan Natal 2021 ini. Oleh karena itu bagaimanapun ada perbedaan dari perayaan Natal 2020 dengan perayaan Natal 2021 ini. Masyarakat menilai perayaan Natal 2021 lebih cair dibanding tahun sebelumnya, walau tentunya tidak secair tahun-tahun ketika Covid-19 belum lagi menjadi momok yang menakutkan. 

Saat ini ada kesamaan dalam suasana kebatinan umat kristiani di belahan dunia mana pun. Kesamaan dalam bingkai solidaritas, perasaan senasib dan sependeritaan, karena masih adanya tekanan eksternal berupa virus yang tidak kita ketahui keberadaannya. Dua tahun terakhir ini kita hidup berdampingan dengan virus yang mengancam hidup dan kehidupan kita, keluarga, orang-orang tercinta, kerabat dan sahabat. Dalam kasih Yesus kita serahkan keseharian kita, melalui doa dan berbagai upaya untuk keselamatan dan kenyamanan hidup kita. 

Dalam konteks itu pula maka tetap ada kesamaan dalam pesan Natal 2021 ini. Umat Kristiani diajak untuk menyadari kembali bahwa Allah senantiasa menemani perjalanan hidup manusia, termasuk pula dalam situasi ketika masyarakat global mengalami pandemi Covid-19. Sebagaimana makna dari  “Allah beserta kita”, mengingatkan bahwa Allah hadir beserta umat manusia dan bekerja untuk memulihkan situasi yang sedang dihadapi. 

Kesadaran bahwa Allah senantiasa menyertai umat-Nya akan memberikan harapan dalam hidup. Sebagai orang Kristen kita bisa menderita sama seperti yang dialami orang lainnya, namun kita bisa menjalaninya dengan damai di dalam keyakinan bahwa Allah sorgawi berjalan bersama kita untuk menghadapinya. Allah tidak membiarkan kita dikuasai oleh roh ketakutan, tetapi oleh kekuatan cinta yang memampukan kita mengontrol hidup kita, dan menghadapi situasi yang sulit ini dengan keyakinan dan kedamaian sepenuhnya. 

Selain ajakan untuk tetap berpengharapan, umat Kristiani diajak untuk tidak pernah lelah dalam mengaktualkan makna perayaan Natal di tengah masyarakat, bangsa dan negara. Umat Kristiani diajak untuk terus meneladan Yesus Kristus, untuk terus berbuat baik, jangan pernah berhenti. 

Dalam upaya meneladan Yesus Kristus pula, maka bagaimana mewujudkan makna Natal adalah dengan cara mengembangkan solidaritas. Di tengah situasi keprihatinan akibat pandemi ini, solidaritas akan mendorong setiap orang untuk memiliki rasa kebersamaan, kesatuan, simpati, dan empati untuk memperjuangkan kepentingan bersama. 

Bagaimana mengimplementasikannya? Tentunya melalui berbagai cara. Misalnya, dengan bersama-sama berusaha mengikis aneka tindakan yang dapat semakin memperkeruh suasana di masyarakat. Menepis jauh-jauh ujaran kebencian (hate speech), berita bohong (hoaks), intoleransi, dan berbagai macam tindakan kekerasan. 

Berusaha saling bekerja sama dengan cara bermurah hati dan saling tolong menolong dalam menanggung beban sesama, dengan tidak memperhitungkan suku, agama, ras dan antar-golongan. Di mata Yesus semua manusia adalah sama. 

Di luar itu, penting juga bagi kita untuk selalu berusaha membangun kerja sama dengan pemerintah dan semua pihak yang bekerja keras untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19. Kerja sama ini bisa dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) sebagaimana dianjurkan oleh pemerintah. Memakai masker kini bahkan menjadi bagian dalam peradaban baru yang tengah kita jalani. 

Kesemua upaya tersebut bisa menjadi perwujudan solidaritas dalam memaknai tahun kedua perayaan Natal di tengah pandemi Covid-19 ini. 

Dua tahun perayaan Natal di tengah pandemi Covid-19 justru semakin mengajak umat Kristiani merasakan kembali peristiwa kelahiran Yesus Kristus, Sang Imanuel, yang hadir dalam suasana kesederhanaan sikap dan perilaku kita. 

Selamat Natal bagi seluruh umat Kristiani. Semoga perayaan Natal di tengah pandemi ini semakin menggerakkan hati kita untuk semakin bersolider dengan hati yang penuh penuh cinta. ***

Pos terkait