Pasca PON XX Papua, Atlet/Ofisial Dikarantina, Pengurus KONI Pusat Tidak

Tim Gulat DKI Jakarta jalani karantina.


JAKARTA, Pantau24jam.com, – Kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) DKI Jakarta telah kembali dari Bumi Cendrawasih, Papua, dan langsung menjalani karantina. 

Bacaan Lainnya

Hal itu sesuai Edaran (SE) Satgas Nomor 17 Tahun 2021 tentang Perjalanan Dalam Negeri yang berlaku sampai 31 Oktober 2021. 

Disebutkan, seluruh kontingen PON XX Papua 2021, Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON, anggota KONI Pusat, serta pegawai kementerian/lembaga yang mengikuti atau bertugas di kegiatan PON XX Papua 2021 seminimalnya dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari wajib menjalankan protokol kesehatan pada saat kedatangan di tempat asal tujuannya. 

Mereka, tanpa kecuali yang datang dari Papua harus mengikuti karantina selama lima hari.  “Wajib melakukan tes ulang dua kali saat tiba di daerah asal yang diikuti karantina lima hari difasilitas yang telah disediakan satgas atau pemerintah daerah setempat,” ujar juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. 

Karenanya, begitu turun di pesawat seluruh anggota kontingen mulai dari atlet, pelatih, dan official usai penyambutan langsung naik bus menuju tempat karantina. 

Ada sejumlah hotel yang sudah disiapkan untuk tempat karantina. Di antaranya Hotel Grand Cempaka yang berlokasi di Cmpaka Putih, RCC Hotel di Kemayoran, dan RCC Hotel di Cempaka Putih Jl R Soprapto Jakarta Pusat. 

Menurut Ketua Kontingen PON DKI Jakarta Hidayat Humaid, karantina ini dilakukan sebagai bentuk ketaatan kontingen DKI terhadap peraturan yang dibuat pemerintah maupun Satuan Tugas Covid-19. Karena ini protap protokol kesehatan, harus dituruti. 

Karantina di Hotel Grand Cempaka Putih.

“Apa yang diwajibkan kepada kita untuk menjalani karantina tujuannya baik. Untuk menjaga dan antisipasi mana tahu ada di antara kita yang terpapar tapi tidak terdeteksi. Atau OTG-lah begitu, jangan sampai nanti keluarga kita di rumah yang menjadi korban,” kata Hidayat Humaid. 

Wakil Ketua Umum KONI DKI Jakarta ini mengharapkan, semua anggota yang mengikuti karantina menerima kebijakan ini dengan hati yang ikhlas. Dan menjalani masa karantina sesuai aturan yang tertuang dalam surat edaran Satgas Covid-19. 

Itu termasuk dijalani oleh tim gulat DKI Jakarta yang berhasil membawa pulang satu medali emas dari keberhasilan Andika Sulaeman di kelas 77kg gaya greco. Andika bersama empat pegulat lainnya, serta ofisial/pelatih, masih menjalani karantina di Hotel RCC, di kawasan Cempaka Putih. 

Tetapi, faktanya tidak semua yang terlibat dari PON Papua 2021 menjalani karantina. Tim peneliti Masyarakat Pemantau Olahraga Jakarta (MPOJ) Sofwan Sulthan mempertanyakan pejabat atau instansi lainnya yang tidak menjalankan prokes. 

“Apakah orang yang datang ke PON Papua dari kementerian, KONI Pusat dan lainnya juga menjalankankan isoter,” tanya Sofwan. 

“Seperti dari Kemenpora, anggota DPR dan KONI Pusat kan juga ke Papua. Kenapa, mereka tidak juga isoter,” lanjuta Sofwan. 

Sofwan menambahkan, jangan sampai kebijakan isoter tebang pilih ini ramai seperti Selebritas Instagram (Selebgram) inisial RV. 

“Ini harus menjadi perhatian dan kebijakan harus jelas dari atas ke bawah,” ucap aktivis Jakarta ini. 

Dari hasil pantauan MPOJ kalau isoter menurut Sofwan, hanya dilakukan oleh para kontingen DKI Jakarta. “Harusnya kan sama-sama menjalankan isoter, ini kok pejabat dan lainnya gak ada ya, ada kesan kebijakan ini tebang pilih” tegasnya. 

Sementara itu, sumber KONI Pusat yang dihubungi, Senin (18/10/2021) mengatakan tidak melakukan karantina khusus seperti kontingen DKI Jakarta dan provinsi lainnya. 

Setiba di Bandara Soekarno Hatta, rombongan KONI Pusat langsung pulang ke rumah masing-masing. Tapi, dikatakan pihaknya melakukan isolasi mandiri di rumah. 

Diketahui, kontingen DKI Jakarta yang berangkat ke Papua kurang lebih sekitar 1.100 orang. Jumlah tersebut terdiri dari atlet, pelatih, pengurus pengprov serta ofisial. 

Mereka yang menjalankan isoter setelah 5 hari diperbolehkan pulang setelah tes PCR negatif dan dilakukan tes malaria. (Tb)

Pos terkait