Airlangga : Makan Buah Nusantara untuk Jaga Imunitas dan Tingkatkan Perekonomian Nasional

Airlangga :  Makan Buah Nusantara untuk Jaga Imunitas dan Tingkatkan Perekonomian Nasional

Presiden Joko widodo saat memberikan sambutan pada acara Gelar Buah Nasional 2021, yang digelar secara virtual di Jakarta.


JAKARTA, Pantau24jam.com, – Prestasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua yang mencapai 7,07 persen, diharapkan berlanjut. Pada kuartal keempat tahun ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berharap bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan mencapai range antara 3,7 hingga 4,5 persen. 

Bacaan Lainnya

Target optimistis ini disampaikan oleh Airlangga dalam acara Gelar Buah Nasional 2021, yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin (9/8/2021). Airlangga juga mengapresiasi sektor pertanian yang menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar kedua bagi Indonesia. 

“Ini (pertanian) tetap konsisten tumbuh baik tahun lalu, atau pun pada triwulan kedua tahun ini. Pada triwulan kedua ini pertanian tumbuh 0,38 persen,” ungkap Ketua KPCPEN itu. 

Hal ini bisa dimaklumi karena musim panen di Indonesia sendiri sudah masuk di kuartal pertama tahun ini. 

“Ini menunjukkan resiliansi sektor pertanian dan keberadaannya sangat dibutuhkan dalam kondisi apa pun. Bahkan terus memberikan sumbangan yang positif terhadap pertumbuhan perekonomian,” tambah Airlangga. 

Menurut Airlangga holtikultutra merupakan sub sektor ekonomi yang terus didorong. Bahkan Presiden Joko Widodo juga meminta agar  ekspor pertanian ini terus digenjot. Berbagai regulasi yang menghambat diminta untuk segera diselesaikan . 

“Ekspor holtikultutra tahun 2020, adalah 645,48 juta   yang meningkat 37, 35 persen dibandingkan tahun 2019,”  ungkap Airlangga. 

Peningkatan ini didominasi oleh komoditas buah-buahan. Ekspor buah-buahan senilai, 389, 9 juta meningkat 30,31 persen dibandingkan tahun 2019. Untuk ekspor ini terdapat lima negara yang menjadi tujuan utama yakni China, Hong Kong, Malaysia, Arab Saudi dan Pakistan. 

Sementara dari produksi rata-rata meningkat 6,06 persen. Ini juga diikuti adanya peningkatan konsumsi masyarakat di dalam negeri. Selain itu sektor ini juga mempekerjakan tenaga kerja , dan pertain baik secara langsung atau tidak langsung, bahkan terdapat value chain-nya,  yang menyerupai 13 juta pekerja. 

Konsumsi buah masyarakat sendiri juga meningkat sebesar 88,56 gram per kapita, dan ini hanya 59,4 persen dari batas kecukupan gizi dari WHO yang menganjurkan sebesar 150 gram per kapita. 

Pada masa pandemi permintaan akan buah juga cukup besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri.  “Buah banyak dikonsumsi untuk meningkatkan imunitas tubuh selama masa pandemi,” ungkap Airlangga. 

Pemerintah juga berharap dengan acara Gelar Buah Nusantara yang ke-6  ini untuk menjadi momentum kebangkitan buah Nusantara untuk berjaya di dalam negeri. Sekaligus berdaya saing dan diminati di pasar luar negeri. Tentunya dengan harga yang baik yang mendorong nilai tukar petani yang lebih tinggi. 

“Saya berharap kegiatan ini menjadi ajang promosi dan sosialisasi secara luas. Tentunya meningkatkan  kesadaran masyarakat  untuk mengkonsumsi buah nusantara, sehingga perekonomian akan terus meningkat,” tutur Airlangga. 

Selain itu  apa yang diharapkan   Presiden  Jokowi seperti korporatisasi dari holtikultutra, dimana petani menikmati bukan saja on farm, tepi juga dilibatkan dalam kegiatan off farm, terlaksana dengan baik. 

“Konsumsi buah Nusantara penting, untuk menjaga imunitas tubuh dan meningkatkan perekonomian. Mari kita makan buah Nusantara,” pungkas Airlangga. (Tb)