PA 212 Blak-blakan Buka Dalang Penusukan Terhadap Ulama, Masih dari Golongan Rezim Ini dengan Skenario Busuknya

JAKARTA – pantau24jam.com. Wasekjen DPP PA 212, Novel Bamukmin menilai pemerintah masa bodoh terhadap peristiwa penyerangan atau penusukan terhadap para ulama saat ceramah.

Sehingga dampaknya, para pelaku bebas melakukan aksi teror terhadap para ulama.

“Serangan ulama terus terjadi dengan begitu pemerintah tidak hadir (melindungi ulama),” kata Novel. Sabtu, 31/10/2020.

Anak buah Habib Rizieq itu lantas mencurigai aksi penyerangan terhadap ulama itu diotaki oleh rezim ini.

Tujuannya untuk membuat ketakutan kepada para ulama dan umat islam.

“Diduga aksi-aksi tersebut dari golongan rezim atau pendukungnya dengan skenario busuk ingin menyebar ketakutan kepada ulama dan umat islam dengan yang cinta kepada ulama yang istiqomah,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ustadz Muhamad Zaid Maulana (36) ditusuk saat sedang menyampaikan ceramah peringatan Maulid Nabi di Desa Kandang Mbelang Mandiri, Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Tenggara, Aceh pada Kamis (29/10) sekitar pukul 21.30 WIB.

Akibat peristiwa ini, Korban mengalami luka gores di leher dan luka sayat di jari kelingking sebelah kiri.

Usut punya usut ternyata pelaku seorang mantan anggota polisi di Aceh Tenggara berinisial MA (37). Ia dipecat dari polisi pada tahun 2017 karena sering tidak masuk dinas.

Penusukan Ustadz Muhamad Zaid Maulana (36) bukan pertama kalinya terjadi terhadap seorang pendakwah.

Sebelumnya, Syekh Ali Jaber juga pernah menjadi korban penusukan saat ceramah di Lampung. Syekh Ali ditikam dari sisi kanan. Beruntung Syekh Ali berhasil menangkis tusukan pelaku sehingga pisau hanya mengenai tangannya.

(Ronal/pojoksatu)

Pos terkait